Huruf dan Bunyi dalam Bahasa Jepang

Huruf dalam Bahasa Jepang


Huruf Jepang
1.      Hiragana ひらがな
Digunakan untuk menulis kata-kata asli Bahasa Jepang. Juga digunakan untuk tulisan kata-kata yang ditulis dengan huruf Kanji. Selain itu juga untuk menulis kata Bantu atau partikel, kata Bantu kata kerja atau yang berkonjugasi dengan kata kerja dan sebagainya. Penulisan Hiragana didasarkan atas suku kata dan aturan sendiri.
Contoh:  ます(Nomimasu)  >> Minum



2.      Katakana カタカナ
Digunakan untuk menulis kata-kata yang berasal dari kata asing. Seperti nama orang asing, nama negara dan kota asing (kecuali pada beberapa negara), benda-benda dari negara asing dan lain-lain. Tetapi sekarang ini banyak pula kata-kata Jepang asli yang juga sering ditulis dengan huruf Katakana, namun biasanya bersifat sebagai penegasan saja.
Selain itu Katakana juga banyak digunakan untuk menulis onomatope (bentuk kata yang menirukan suatu bunyi atau suara baik dari manusia, hewan atau benda).
Penulisan Katakana didasarkan atas suku kata dan aturan sendiri.
Contoh huruf katakana : インドネシア >>  Indonesia



3.      Romaji 
Roomaji adalah huruf Latin (A-Z). terdapat dua macam sistem ejaan Bahasa Jepang dalam huruf Roomaji (latin) yang digunakan dalam penulisan, yaitu :
-       Sistem Kunreishiki 
 Pada penulisan bunyi panjang atau vokal panjang ditulis secara lengkap. Contoh : okaasan (ibu).
-      Sistem Hepburn
 Pada penulisan bunyi panjang atau vokal panjang ditulis tanda “-“ di atas vokal tersebut.
 Contoh : okāsan (ibu).
Penulisan Roomaji digunakan untuk beberapa hal, diantaranya :
- Penulisan pada beberapa buku teks Bahasa Jepang dasar untuk orang asing.
- Penulisan singkatan-singkatan.
- Penulisan kata-kata asing yang dipandang perlu ditulis sesuai asli (Huruf  Latin).

4.      Kanji  漢字
Kanji merupakan huruf yang diadopsi dari ideogram (huruf bergambar) bahasa china, sehingga dalam perkembangannya kanji mempunyai dua cara baca , yaitu onyomi dan kunyomi. Onyomi adalah cara baya china, biasanya dalam kamus ditulis dengan katakana dan biasanya dipakai untuk menggabungkan beberapa kanji untuk membentuk suatu kata. Kunyomi adalah cara baca jepang dan biasanya ditulis dengan hiragana dalam kamus.
Setiap aksara kanji menunjukan kata atau konsep yang berbeda-beda, tetapi tidak memberikan pengucapan langsung dengan jelas, karena itu, dalam penggunaannya orang jepang lebih memfokuskan pengertian daripada pengucapannya.
Contoh hurup kanji :

Kawa
Sungai
Hana
Bunga
Naka
Tengah
Otoko
Pria
Onna
Wanita
Inu
Anjing
Tsuki
Bulan
Ushi
Sapi
Yoru
Malam
大学生
Daigakusei
Mahasiswa
先生
Sensei
Guru
自動車
Jidousha
kendaraan

Jadi dalam penulisan naskah, artikel atau sebagainya bisa saja menggunakan huruf campuran antara Hiragana, Katakana, Kanji dan Romaji
Contoh : ST12はインドネシアのバンドのグルプの名前です。
ST12 adalah nama group band asal Indonesia

ST12                                               >> Romaji
, ,です                                    >> Hiragana
インドネシア, バンド, グルプ   >> Katakana
名前                                               >> Kanji

Bunyi (Pelafalan ) dalam bahasa Jepang
1.      Bunyi Pendek dan Panjang
Ÿ   Bunyi vokal /a/ panjang ditulis dengan menambahkan huruf (a), dibaca dengan panjang dua mora.
Contoh:
おばさん(Bibi)       おばあさん(Nenek)
o-ba-sa-n = 4 mora                      o-ba-a-sa-n = 5 mora

Ÿ   Bunyi vokal /i/ panjang ditulis dengan menambahkan huruf (i), dibaca dengan panjang dua mora.
Contoh:
おじさん(Paman)      おじいさん(Kakek)
o-ji-sa-n = 4 mora                         o-ji-i-san = 5 mora

Ÿ   Bunyi vokal /u/ panjang ditulis dengan menambahkan huruf (u), dibaca dengan panjang dua mora.
Contoh:
くき   (Batang Tanaman)   くうき   (Udara)
ku-ki = 2 mora                             ku-u-ki = 3 mora

Ÿ   Bunyi vokal /e/ panjang ditulis dengan menambahkan huruf (i), dibaca dengan panjang dua mora.
Contoh:
せんせい (Guru)        とけい (Jam)
Se-n-se-i = 4 mora                  to-ke-i = 3 mora

Pengecualian: ada beberapa bunyi /e/ panjang yang ditulis dengan huruf (e)
Contoh:
おねえさん(Kakak Perempuan)
o-ne-e-sa-n

Ÿ   Bunyi vokal /o/ panjang ditulis dengan menambahkan huruf (u), dibaca dengan panjang dua mora.
Contoh:
じどうしゃ (Kendaraan)
Ji-do-u-sha

Pengecualian: ada beberapa bunyi /o/ panjang yang ditulis dengan huruf (o)
Contoh:
おおきい (Besar)      とおい (Jauh)
o-o-ki-i                                          to-o-i

Ÿ   Dalam huruf Katakana, semua bunyi vokal panjang di tulis dengan “―” (garis tengah)
Contoh:
カレンダ-   karendaa       (kalender)
コ-ヒ-    koohii           (kopi)

2.      Bunyi Konsonan N
Ÿ   Apabila konsonan yang mengikuti adalah [p] [b] [m], maka N dibaca [m].
Contoh:
さんぽする  [sanposuru      samposuru]   (Jalan santai)
さんまい      [sanmai      sammai]             (tiga lembar)
しんぶん      [shinbun      shimbun]           (koran)


Ÿ   Apabila konsonan yang mengikuti adalah [t] [d] [ts] [j] [s] [z] [n] , maka N dibaca [n].
Contoh:
せんたく [Sentaku]  (Mencuci)
かんじ        [Kanji]      (Huruf Kanji)

Ÿ   Apabila konsonan yang mengikuti adalah [g] [k], maka N dibaca [ng].
Contoh:
にほんご [Nihonggo]   (Bahasa Jepang)
ピンク  [Pingku]       (Pink)
Ÿ   Apabila berada sebelum vokal atau berada di akhir kosakata, maka dibaca [N (ng lemah)]
Contoh:

ほん    [hon]      (Buku)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Huruf dan Bunyi dalam Bahasa Jepang"

Post a Comment