Struktur Kalimat Bahasa Jepang

Struktur Kalimat Bahasa Jepang


Struktur kalimat dalam bahasa Jepang berbeda dengan struktur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, karena bahasa Jepang berstruktur MD (menerangkan diterangkan) sedangkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris berstruktur DM (diterangkan menerangkan). 
Contoh :  Watashi no Jitensha                        Sepeda saya
                   M               D                                    D       M 
                  
Jenis- Jenis Kalimat Dalam Bahasa Jepang 
Jenis kalimat dalam bahasa Jepang jika dilihat dari jenis kata yang digunakan sebagai predikat dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Kalimat yang berpredikat kata kerja yang disebut dengan dooshi-bun;
2. Kalimat yang berpredikat kata sifat I (keyooshi) yang disebut dengan keiyooshi-bun;
3. Kalimat yang berpredikat kata sifat NA (keiyodooshi/ NA keiyooshi) yang disebut dengan keiyodooshi-bun;
4. Kalimat yang berpredikat kata benda + DA yang disebut dengan meishi-bun.

Kata Kerja (Dooshi) Dalam Bahasa Jepang
Kata kerja dalam bahasa Jepang biasanya digunakan sebagai predikat suatu kalimat, yang diletakkan di akhir kalimat tersebut. Berdasarkan pada perubahannya kata kerja bentuk kamus (kata kerja yang bentuknya tercantum pada kamus) dapat digolongkan kedalam 3 kelompok yaitu :
1. Kata kerja kelompok I yang disebut dengan godan-dooshi, yaitu kata kerja yang berakhiran suara/ huruf : u (), tsu (), ru (), ku (), gu (), mu (), nu (), bu (), dan su (). 
2. Kata kerja kelompok II yang disebut ichidan-dooshi yaitu kata kerja yang berakhiran suara e-ru (える) atau iru (いる).
3. Kata kerja kelompok III yaitu kata kerja yang tidak baraturan (fukisoku-dooshi), hanya ada dua kata kerja yaitu kuru (くる) yang artinya “datang” dan suru (する) yang artinya “melakukan”.

Kata Sifat (keiyooshi/ keiyoodooshi)
Dalam bahasa Jepang kata sifat ada dua macam yaitu kata sifat I dalam bentuk kamus yang berakhiran suara atau huruf “ i ” () yang disebut keiyooshi dan kata sifat II yang berakhiran “na” () yang disebut keiyoodooshi.

Kata Benda (meishi)
Kata benda dalam bahasa Jepang tidak mengalami perubahan bentuk baik untuk benda tunggal maupun untuk benda jamak. Kata benda tersebut ada empat jenis yaitu kata benda biasa (futsuu-meishi), kata benda yang menunjukan nama seseorang (koyuu-meishi), kata ganti yang bisa digunakan untuk menggantikan kedua jenis kata benda tersebut (dai-meishi), dan kata bilangan (suushi).

Ragam Bahasa Halus (keigo)
Dalam bahasa Jepang juga ada tingkat penggunaan bahasa halus atau sopan yang disebut Keigo. Dalam bahasa halus tersebut ada yang digunakan untuk sendiri, dan ada juga yang digunakan untuk orang lain. Penggunaannya tergantung kepada siapa yang menjadi lawan bicara, atau yang dijadikan sebagai topik pembicaraan (orang yang dihormati), atau di bawah, atau apakah orang yang sudah dikenali dengan baik (akrab), atau orang yang baru pertama dijumpai (belum akrab).
Maka berdasarkan pernyataan diatas ada beberapa definisi tentang keigo yaitu :
1. Pembedaan pemakaian bentuk ungkapan berdasarkan hubungan dan situasi/ keadaan antara pembicara dan pendengar dan atau objek yang menjadi topik pembicaraan.
2. Ungkapan yang menunjukan rasa hormat terhadap pendengar ataupun objek yang menjadi topik pembicaraan.
3. Ungkapan yang khusus digunakan untuk menunjukan rasa hormat ataupun kesopanan berdasarkan perubahan cara pengucapan.
Keigo terdiri dari tiga macam yaitu sonkeigo, kenjoogo, dan teineigo. Yang dimakdus dengan sonkeigo yaitu bahasa yang digunakan untuk menghormati lawan bicara atau orang yang menjadi topik dalam pembicaraan tersebut secara langsung, dengan cara meninggikan posisi atau derajat orang tersebut. Kenjoogo adalah bahasa yang digunakan untuk menghormati lawan bicara atau orang yang menjadi topik dalam pembicaraan secara tidak langsung, dengan cara merendahkan posisi pembicara sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan teineigo adalah bahasa yang digunakan untuk menghormati lawan bicara dengan cara menghaluskan kata-kata atau kalimat yang diucapkannya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Struktur Kalimat Bahasa Jepang"

Post a Comment